LAMPUNG – Polda Lampung mengerahkan 6.090 personel untuk mengamankan proses pemungutan suara pada Pemilu 2024 mendatang.Mereka akan disebar untuk menjaga seluruh tempat pemungutan suara (TPS) yang ada di Lampung.
Mewakili Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika, Kabid Humas polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadillah mengatakan, proses pengamanan pemungutan suara sendiri dibagi menjadi empat kategori, yakni wilayah rawan, kurang rawan, sangat rawan, dan kategori khusus.
Nantinya, kata Umi, pembagian personel pada setiap wilayah disesuaikan dengan kategorinya masing-masih sesuai dengan hasil koordinasi dengan penyelenggara pemilu.
“Untuk TPS kurang rawan adalah lokasi yang keberadaannya tidak ada potensi konflik, kondisi sitkamtibmasnya kurang rawan, dan mudah ditempuh oleh petugas. Sementara untuk area yang kurang rawan ini, sebanyak 12 TPS akan diamankan minimal 2 Personel kepolisian,” jelasnya.
Kemudian kategori TPS rawan kata Umi, merupakan TPS yang lokasi keberadaannya berpotensi konflik sosial.
“TPS ini biasanya berada pada pemukiman padat penduduk dengan jumlah pemilih mendekati jumlah maksimal yang ditentukan oleh KPU,”
“Komposisi masyarakat di lokasi ini biasanya juga merupakan basis salah satu paslon, atau calon, atau parpol dengan militansi tinggi, sehingga ada potensi konflik atau protes warga terhadap KPPS,” kata dia.
Umi pun mengatakan bahwa area lokasi rawan ini nantinya setiap 2 TPs akan diamankan oleh 2 orang personel Polisi dan 4 orang linmas.
Untuk kategori sangat rawan lanjut Umi, adalah TPS yang keberadaannya secara geografis sangat sulit ditempuh dan memiliki jarak yang jauh dengan TPS lainnya..
Selain itu, TPS sangat rawan juga memiliki sejarah konflik.
“TPS sangat rawan ini biasanya berada di daerah konflik, kondisi masyarakatnya heterogen, dan lokasi TPSnya merupakan basis pendukung salah satu atau seluruh peserta Pemilu,” ungkap Umi.
“Untuk kategori sangat rawan ini nanti setiap 1 TPS akan diamankan oleh 2 orang pesonel polisi dibantu 2 orang Linmas,” jelasnya.
Sedangkan kategori TPS khusus meliputi Rumah Tahahan, Lapas, Panti sosial, dan wilayah Relokasi Bencana.
“Untuk kategori khusus nanti minimal dijaga 2 personel,” kata Umi.
Lebih lanjut, Umi mengatakan bahwa proses pengamanan pelaksanaan Pemilu nanti juga bakal melibatkan personel TNI dan juga Linmas.
“Nanti juga sebanyak 3.152 Personel TNI akan standby dan siaga, dan jika memang saat nya diperlukan maka kita akan meminta bantuan untuk melaksanakan tugas-tugas di Lapangan,” kata Umi.
“Selain itu juga ada 51.650 orang linmas, diana setiap TPS akan diamankan 2 orang Linmas,” jelasnya.
“Untuk pemetaan dan penyelesaian di wilayah rawan kecurangan kami akan selalu berkoordinasi dengan Gakkumdu untuk menyelesaikan terkait pelanggaran pidana selama Pemilu ini,” pungkasnya.(tbc)
GIPHY App Key not set. Please check settings