BANDAR LAMPUNG – Kepala Sekolah Az Zahra Bandar Lampung Iqbal Hafidz Hakim membantah tudingan yang menyebut pihaknya menutup-nutupi tragedi lift jatuh yang menewaskan 7 pekerja bangunan.
“Jadi terkait tidak laporan itu bukan kami tutupi, tapi posisi kami memang sedang syok sore itu,” kata Iqbal Hafidz Hakim, Kamis (6/7/2023).
Iqbal mengatakan, saat ini sekolah sedang libur sehingga tak ada orang di sekolah. Kecuali satpam dan OB (office boy).
“Kami fokus pada penanganan kecelakaan dan itu butuh waktu. Ketika saya tanya pas malam hari juga, mereka masih bengong,” katanya.
Sebelumnya, aparat kepolisian menduga ada upaya pihak Sekolah Az Zahra menutup-nutupi tragedi lift jatuh yang menewaskan 7 orang tewas dan 2 lainnya kritis, Rabu (5/7/2023) petang.
Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Dennis Arya Putra mengatakan, tidak ada laporan dari pihak sekolah ihwal peristiwa tersebut.
“Kecelakaan lift itu terjadi sekitar pukul 16.30 WIB dan kami menerima laporan masyarakat sekitar pukul 19.00 WIB. Sampai saat ini, kami belum dapat laporan langsung,” katanya.
Namun, Dennis menegaskan, tragedi ini adalah sebuah peristiwa yang dimana polisi wajib untuk melakukan upaya-upaya langkah-langkah tindakan kepolisian.
Dennis mengatakan, pihak kepolisian akan segera memanggil pihak terkait termasuk pengelola sekolah Az Zahra dan mandor pekerja untuk dimintai keterangan. Polisi akan mencari pihak yang harus bertanggungjawab atas tragedi tersebut.
“Nanti akan ada panggilan resmi untuk pemilik perusahaan, dan siapapun pihak yang bertanggungjawab. Jadi semua pihak yang nanti bertanggungjawab terhadap peristiwa ini akan kami panggil,” kata Dennis.
“Selanjutnya kami sudah menginterogasi sekitar empat saksi, kami kumpulkan petunjuk-petunjuk terkait dengan peristiwa tragedi jatuhnya lift barang di sekolah Az Zahra Bandar Lampung,” katanya
Dennis mengatakan, sembilan orang yang menjadi korban tragedi lift merupakan pekerja bangunan yang tengah mengerjakan renovasi lapangan futsal di lantai lima gedung sekolah Az Zahra Bandar Lampung.
“Pekerja itu naik turun menggunakan lift barang, lift khusus untuk mengangkut barang, bukan orang. Kami akan terus lakukan penyelidikan untuk mengungkap peristiwa tersebut,” kata dia.
Menurut Dennis, tujuh pekerja yang meninggal akibat tragedi lift sekolah Az Zahra disebabkan karena patah tulang belakang dan luka dalam. Sebab, berdasarkan keterangan dokter, rata-rata korban mengeluarkan banyak darah dari bagian hidung, telinga, dan mulut. “Untuk dua korban yang selamat, saat ini keadaannya kritis di RS Bumi Waras,” kata dia.
Sebanyak 9 orang berada dalam lift yang mengalami musibah di Sekolah Islam Az Zahra Lampung, Rabu (5/7/2023) sekitar pukul 16.30 WIB. Dari 9 orang itu, 7 orang diantaranya tewas dan 2 orang luka parah. (tbc/be)
GIPHY App Key not set. Please check settings