SESUAI jam masuk kantor, Susi mulai beberes saat jam masih pukul 07.30 WIB. Tapi belum lama ia merapihkan meja, hatinya menciut. Matanya melihat gambar bibir wanita di atas cermin.
Gambar bibir itu dipenuhi lisptik berwarna merah pekat. Lipstik miliknya yang tertinggal di meja kantor saat kemarin buru-buru pulang meninggalkan ruangan.
Bulu kuduknya langsung meremang. Apalagi baru ia sendiri yang tiba di kantor. Beruntung tak lama kemudian, Ana, teman kantornya tiba. Segera ia tarik wanita muda itu untuk bersama menyaksikan gambar itu.
“Ulah siapa itu?” Tak ada jawabnya. Sebab, kunci ruangan kantor itu hanya mereka berdua yang pegang. Dan office boy.
Tapi office boy itu diyakini bukan pula orang yang jahil. Ia pemuda yang santun dan penurut. Tak mungkin ia mau memakai lipstik seorang wanita dan kemudian menempelkan bibirnya di atas cermin.
Sebenarnya ada satu orang lagi di ruangan tersebut. Ia kepala bagian dari ruangan ini. Tapi ibu Kabag ini sudah cukup berumur, dan Susi-Ana meyakini betul jika ibu Kabagnya tak mungkin berbuat seperti itu.
Tanpa bicara, Susi dan Ana sepakat itu adalah buah pekerjaan dari hantu yang usil. Hantu wanita yang konon suka menampakkan dirinya di tempat itu.
Ya, beberapa kali beberapa orang melihat penampakan seorang wanita muda di ruangan itu. Rambutnya panjang. Namun wajahnya tak pernah terlihat jelas.Tertutup oleh rambutnya yang panjang.
Ruangan itu adalah lab bahasa dari sebuah perguruan tinggi swasta di Bandar Lampung. Tempat uji tes toefl mahasiswa.
Dan untuk mahasiswa yang kebetulan bisa ‘melihat’, wanita berambut panjang ini tanpa malu-malu kerap menampakkan dirinya. Dan entah sampai kapan ia akan berada di situ. (ilo)
GIPHY App Key not set. Please check settings