BANDAR LAMPUNG – Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana diminta mundur usai heboh wacana pemerintahannya hendak menjual banyak aset.
Adalah tokoh masyarakat yang juga politik nyentrik asal Lampung, Alzier Dianis Thabrani yang mengatakan hal tersebut.
“Kalau tidak mampu jadi walikota (Bandar Lampung), lebih baik mundur. Ketimbang menjual aset karena defisit anggaran. Gimana mau membangun kota Bandar Lampung kalau nyari uang wae ndak iso (tak bisa),” kata mantan ketua DPD Golkar Lampung tiga periode ini seperti dilansir be1lampung.com.
Menurut Alzier, Bandar Lampung akan hancur jika cara berpikir kepala daerahnya mundur.
Ia juga menyesalkan sikap DPRD setempat yang terkesan tidak bersikap kritis.
“DPRD Bandar Lampung jangan diam atau setuju saja soal ini. Harus ditolak yoo,” katanya lagi.
Seperti diketahui, Pemkot Bandar Lampung di bawah kepemimpinan Walikota Eva Dwiana bakal menjual sejumlah aset lahan. Hal yang tidak pernah dilakukan oleh walikota sebelumnya.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) M. Nur Ramdhan mengakui ada 8 aset lahan yang akan dijual. Namun, kata dia, lahan yang diajukan untuk dijual adalah lahan yang tidak terpakai alias menganggur.
“Masih direncanakan di dalam KUA PPAS APBD Perubahan 2023 dan belum tentu direalisasikan,” katanya, Jumat (15/9/2023).
Ramdhan menerangkan nilai jual aset yang dimasukan di KUA PPAS ditaksir sebesar Rp 29 miliar total penjualan aset.
“Dan itu sebagian dari penjual aset. Jadi penjualan aset nggak signifikan terhadap belanja yang akan dikeluarkan nanti, dan itu prosesnya masih panjang,” ucapnya.
Ramdhan memastikan penjualan aset yang dilakukan Pemkot sudah mendapat izin dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bandar Lampung.
“Kalau ditanya apakah sudah ada persetujuan dewan ya sudah, karena masuknya angka penjualan aset itu mendapat persetujuan dewan melalui Banang yang sudah didiskusikan bersama,” jelasnya. (bec)
GIPHY App Key not set. Please check settings