BANDAR LAMPUNG – Hingga hari ketiga, jasad bocah MNA (2,5 tahun) belum juga ditemukan usai hanyut terbawa arus saat bermain di pinggir selokan Perumahan Griya Kencana, Rajabasa, Bandar Lampung.
MNA hanyut terbawa aliran air pukul sekitar pukul 15.00 WIB, Senin (8/1). Namun hingga Rabu, jasadnya belum juga ditemukan.
Menurut Relmantori, saksi mata, peristiwa naas itu bermula ketika sang bocah bermain hujan-hujanan didampingi ibu dan kakaknya. Lalu korban mendekati selokan hendak melemparkan batu ke arah arus.
Namun, balita itu terpeleset dan terjatuh ke dalam siring. “Ibunya sempat mau pegang anaknya, tetapi tidak dapat dan langsung terbawa arus,” kata Relman.
Menurut dia, keluarga korban warga baru di perumahan tersebut, pindahan dari Kotabumi, Lampung Utara, pada enam bulan lalu.
Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana sebelumnya berjanji akan mengupayakan menemukan anak laki-laki hanyut tersebut.
Menurutnya, telah dikerahkan personel BPBD, Damkar, Basarnas, Linmas dan RT untuk mencari anak tersebut hingga ketemu.
“Kita harus mencari sampai ketemu, kita coba dengan ‘orang pintar’ juga. Semua kita lakukan agar dedek bisa ketemu,” kata Eva Dwiana usai mengunjungi rumah orang tua anak, Senin (8/1) malam.
Bunda Eva sapaan akrabnya mengaku telah sering mengimbau masyarakat untuk lebih memperhatikan anaknya saat musim hujan. Pasalnya, intensitas air hujan di Kota Tapis Berseri cukup tinggi.
“Sudah lama bunda bilang yang namanya hujan harus berhati-hati terhadap anak. Tapi ini namanya musibah tidak bisa disalahkan,” jelasnya.
Ia berharap kejadian anak hanyut seperti ini tidak terulang kembali. Bunda Eva mengharapkan orang tua lebih hati-hati menjaga anaknya.
“Tolong diperhatikan anaknya. Semoga kedepannya tidak terulang lagi,” ujarnya. (lpc)
GIPHY App Key not set. Please check settings