LAMPUNG – Kawanan begal bersenjata api menghantui jalan di sepanjang perkebunan karet Dusun 2 Sabah Balau Tanjungbintang, Lampung Selatan. Mirisnya, jalan ini kerap dilalui pelajar dan mahasiswa yang berdomisili di Tanjungbintang dan sekolah di Bandar Lampung.
Para pembegal juga tampaknya tahu jalan ini kerap dilalui pelajar dan mahasiswi. Itu sebabnya mereka beraksi di siang atau sore hari.
Korban begal teranyar adalah Ratih Dwi Mariati (19), mahasiswi semester 3 di Akademi Keperawatan Bunda Delima.
Warga Dusun 2 A Desa Sabah Balau itu dibegal saat pulang kuliah sekitar pukul 15.30 WIB.
Korban yang mengendarai Honda Beat warna hitam pink dengan nomor polisi BE 2116 DV pulang beriringan bersama pengguna jalan lainnya. Namun posisinya berada di belakang.
“Tiba- tiba muncul motor diatasnya ada 2 orang pakai masker hitam dan topi dari tikungan jalan kecil memepet motor saya. Saat dekat kaki laki-laki yang dibonceng menendang paha saya hingga jatuh,” kata Ratih, Rabu (27/9).
Ratih berdiri ingin mempertahankan motornya. Namun orang yang tidak dikenal tersebut mengeluarkan pistol warna silver. Orang tersebut tinggi besar dan berkulit kuning langsat.
“Usai merampas motor saya, mereka pergi ke arah Bandar Lampung. Mereka pakai Honda Revo warna hitam tidak ada platnya, Semua berkas kuliah saya ikut hilang karena saya taruh di bagasi motor,” ujarnya.
Sebulan sebelumnya, 28 Agustus 2023, ditempat yang sama terjadi begal pada siswa SMA.
Kapolsek Tanjung Bintang, Kompol Martono membenarkan ini kedua kalinya terjadi pembegalan di lokasi yang sama.
Kasubdit Jatanras Polda Lampung Kompol Ali Muhaidori mengatakan pihaknya berupaya keras untuk mengungkap kasus curas dengan melibatkan semua unsur Polri.
“Kita berkolaborasi tidak bisa Reskrim bekerja sendiri melibatkan semua anggota gabungan Polda Lampung dan seluruh Polres karena pelaku bekerja berpindah diwilayah lain. Saling monitor dan memberi informasi,” ujarnya.
Dirinya menambahkan untuk saat ini dari hasil penyelidikan ada modus kemiripan pada pelaku curas yang menjadi korban mahasiswi dan pelajar di Desa Sabahbalau.
“Mohon doanya kepada masyarakat agar segera terungkap dan memberikan informasi kepada kami,” ujarnya. (lpc/rmc)
GIPHY App Key not set. Please check settings