in

Kenaikan Tarif Jalan Tol Memicu Kenaikan Inflasi di Lampung

BANDAR LAMPUNG – Kenaikan tarif jalan tol ternyata menjadi satu pemicu naiknya inflasi di Provinsi Lampung.

Begitu diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, Atas Parlindungan Lubis dilandir akun Youtube BSP Lampung, Senin (3/7/2023).

Parlindungan Lubis mengatakan, inflasi pada bulan Juni 2023 yaitu sebesar 0,16 (month to month).

Selain kebaikan tarif jalan tol, beberapa faktor yang memicu kenaikan inflasi di Lampung dipengaruhi juga oleh kenaikan harga sejumlah komoditi pangan, dan harga rokok.

“Bulan Juli Provinsi Lampung mengalami inflasi sebesar 0,16 persen. Itu terjadi karena peningkatan indeks harga cabai rawit, kopi bubuk, telur ayam ras, rokok kretek filter dan tarif jalan tol,” kata Kepala BPS Provinsi Lampung, Atas Parlindungan Lubis melalui akun Youtube BSP Lampung, Senin (3/7/2023).

Atas Parlindungan menjelaskan kenaikan harga cabai rawit terjadi karena permintaan pasar saat sangat tinggi jelang Hari Raya Idul Adha, sementara pasokan petani lokal sedang berkurang.

Sementara kenaikan harga kopi bubuk karena berkurangnya produktifitas kopi di Lampung Barat akibat cuaca panas yang merontokkan kembang kopi dan sebagian besar pohon kopi sudah tua.

Untuk kenaikan tarif jalan tol di Lampung karena adanya pengumuman resmi dari Hutama Karya selaku badan usaha jalan tol pada 25 Mei 2023.

“Bahwa tarif tol di Lampung ruas Bakauheni Terbanggi mengalami kenaikan dan mulai 5 juni 2023 sudah diberlakukan tarif baru 100 persen,” kata Atas.

Sementara jenis komoditi yang berhasil menahan laju inflasi pada bulan Juni 2023 adalah bensin, bawang merah, minyak goreng, obat dengan resep serta popok bayi sekali pakai.

Menurut Atas Parlindungan, penurunan harga bensin karena PT Pertamina melakukan penyesuaian harga BBM non subsidi per 1 Juni 2023.

Penurunan harga bawang merah terjadi karena persediaan masih aman dan melebihi permintaan pasar. Penurunan harga minyak goreng karena Harga Eceran Terendah (HET) sudah ditetapkan oleh pemerintah.

“Sementara untuk penurunan harga obat dengan resep dan popok bayi sekali pakai karena adanya straregi pemasaran dari penyedia barang untuk meningkatkan volume penjualan,” kata Atas. (rilis.id)

Written by saf

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Si Kembar Rihana dan Rihani, Buron Kasus Penipuan iPhone Rp35 Miliar Akhirnya Ditangkap Polda Metro Jaya

Kader Gerindra Resmi Dilantik Jadi Wakil Ketua Komisi III DPR RI