Oleh: Armalia SPd *)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu upaya kita untuk menanggulangi kebodohan dan kemiskinan yang terjadi di Negara kita yaitu Indonesia. Yang mana kita ketahui bersama, bahwasannya dengan seseorang mengenyam bangku sekolah maka, orang tersebut telah mengetahui berbagai hal yang ada di dunia ini.
Sebenarnya pendidikan itu dapat kita perolah dimana saja dan kapan saja. Oleh karena itu, kita sebagai manusia hendaknya mau menyadari hal tersebut. Pendidikan sangat berdampak besar bagi pengaruh perkembangan masa depan. Tidak hanya untuk diri sendiri, bahkan dapat pula berpengaruh bagi bangsa dan Negara Repubik Indonesia.
Pendidikan itu ada bersifat formal, non-formal, dan informal. Contoh sifat formal yaitu: SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi. Sedangkan pendidikan non formal yaitu dengan mengikuti kursus atau bimbingan belajar dan lainnya. Bagaimanapun cara kita menempuh pendidikan tersebut, asal kita mau serius dalam menjalaninya, maka sangat berdampak besar bagi masa depan diri sendiri maupun orang lain. Sehingga dengan pendidikan orang akan mampu untuk menata masa depanya dengan bijaksana, dan dapat berfikir lebih kritis dalam memecahkan suatu masalah yang terjadi didalam kehidupannya.
Dengan kita mengerti tentang pendidikan, maka kita akan mampu untuk membantu pemerintah untuk menciptakan suatu lapangan pekerjaan sehingga tidak banyak pengangguran yang ada di Indonesia.
Begitu banyak hal penting yang didapat dari kita mengetahui makna pentingnya pendidikan tersebut. Oleh karena itu, hendaknya kita mulai menyadari betapa pentingnya pendidikan tersebut bagi kelangsungan masa depan kita, dan kita sebagai manusia terpelajar hendaknya mau memahami betul hal tersebut. adapun pengertian, fungsi, dan macam – macam pendidikan itu sendiri.
Dalam hal ini Guru sebagai salah satu komponen dalam kegiatan pambelajaran memiliki posisi yang sangat menentukan keberhasilan pembelajaran, karena fungsi utama guru ialah merancang, mengelola, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran.
Di samping itu, kedudukan guru dalam kegiatan pambelajaran juga sangat strategis dan menentukan. Strategis karena guru yang akan menentukan kedalaman dan keluasan materi pelajaran, sedangkan bersifat menentukan karena guru yang memilah dan memilih bahan, metode, dan media pembelajaran yang akan disajikan kepada peserta didik. Guru memang mempunyai peranan yang paling penting dalam proses pembelajaran sehingga guru mendapat predikat figur sentral.
Dalam setiap pembelajaran di sekolah motivasi sangat diharapkan baik motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik hal ini sangat memegang peran yang sangat penting. Dengan motivasi itulah pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.
Banyak hal yang mempengaruhi motivasi belajar dapat disebabkan dari faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah: cita-cita atau aspirasi siswa, kondisi jasmani dan rohani siswa, kondisi lingkungan siswa, unsur-unsur dinamis belajar, dan upaya guru membelajarkan siswa (Sudaryono, 2012). Hasil penelitian dapat menunjukkan bahwa faktor-faktor penyebab siswa mengalami penurunan motivasi dalam belajar adalah akibat menurunnya minat, sikap siswa dan aspek jasmani pada diri siswa. Faktor lain yang juga mempengaruhi diantaranya lingkungan keluarga, lingkungan sosial dan lingkungan sekolah.
Weiner menurut Weiner (1990), pengertian motivasi adalah kondisi internal yang membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita mencapai tujuan tertentu, dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu.
John W Santrock menjelaskan pengertian motivasi adalah proses memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah, dan bertahan lama.
Abraham Maslow menjelaskan pengertian motivasi adalah sesuatu yang bersifat konstan (tetap), tidak pernah berakhir, berfluktuasi dan bersifat kompleks, dan hal itu kebanyakan merupakan karakteristik universal pada setiap kegiatan organisme.
B. Rumusan Masalah
- Apa penyebab dari kurangnya motivasi belajar siswa ?
- Bagaimana cara mengatasi permasalahan rendahnya motivasi belajar siswa ?
C. Tujuan
- Menjelaskan pentingnya memberi motivasi belajar terhadap siswa
- Memberikan media pembelajaran dalam membantu membangkitkan semangat belajar siswa
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian motivasi
Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Bagi siswa yang sedang tidak bersemangat ataupun sedang bersedih, kata motivasi mungkin saja bisa membuatmu kembali bangkit. Pengertian motivasi bisa siswa maknai sebagai alasan yang kuat untuk melakukan suatu tindakan. Motivasi ini bisa siswa dapatkan di mana saja, baik dari orang terdekat, para motivator, dan lain sebagainya. Namun, yang dapat membuat dirimu memutuskan untuk melakukan suatu tindakan tentunya hanya dirimu sendiri.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Sementara itu, dalam psikologi, pengertian motivasi adalah usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.
B. Penggunaan media yang dapat membantu siswa dalam pembelajaran
Peningkatan pembelajaran merupakan isu mendasar bagi peningkatan mutu pendidikan secara rasional, sehingga diharapkan dengan adanya perubahan kemajuan zaman dalam bidang IPTEK, akan menunjang juga kemajuan dan perubahan ke segi positif dalam pendidikan. Dengan kemajuan IPTEK akan dapat mempengaruhi pola pikir pendidik dalam memfasilitasi kebutuhan belajar siswanya salah satunya dalam penggunaan media pembelajaran yang membuat siswa ingin tahu. Dengan adanya media pembelajaran yang menarik seperti tayangan atau tampilan yang dihasilkan dari media pembelajaran siswa akan mudah mengingat dan menyerap materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
Briggs (1977) menjelaskan media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti: buku, film, video dan sebagainya. Kemudian menurut National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengar, termasuk teknologi perangkat keras dan posisi media pembelajaran. Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam satu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran.
Di dalam pembelajaran media pembelajaran memiliki banyak sekali manfaat diantaranya adalah:
- Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
- Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indera.
- Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.
- Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori & kinestetiknya.
- Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman & menimbulkan persepsi yang sama.
Kelebihan dan Kekurangan
Model pembelajaran yang beragam tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan yang berdeda pula, kelebihan discovery learning yakni:
a. Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif.
b. Pengetahuan yang diperoleh melalui metode ini sangat pribadi dan ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan dan transfer.
c. Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa menyelidiki dan berhasil.
d. Metode ini memungkinkan siswa berkembang dengan cepat dan sesuai dengan kecepatannya sendiri.
e. Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri dengan melibatkan akalnya dan motivasi sendiri.
f. Metode ini dapat membantu siswa memperkuat konsep dirinya, karena memperoleh kepercayaan bekerja sama dengan yang lainnya.
g. Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif mengeluarkan gagasangagasan. Bahkan gurupun dapat bertindak sebagai siswa, dan sebagai peneliti di dalam situasi diskusi.
h. Membantu siswa menghilangkan skeptisme (keragu-raguan) karena mengarah pada kebenaran yang final dan tertentu atau pasti.
i. Siswa akan mengerti konsep dasar dan ide-ide yang lebih baik.
j. Membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru.
Kekurangan dari model discovery learning, sebagai berikut:
a. Model ini menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk belajar bagi siswa yang mempunyai hambatan akademik akan mengalami kesulitan abstrak atau berpikir, mengungkapkan hubungan antara konsep-konsep yang tertulis atau lisan, sehingga pada gilirannya akan menimbulkan frustasi.
b. Model ini tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang banyak, karena membutuhkan waktu yang lama untuk membantu mereka menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya.
c. Harapan-harapan yang terkandung dalam model ini akan kacau jika berhadapan dengan siswa dan guru yang telah terbiasa dengan cara-cara belajar yang lama.
d. Lebih cocok untuk mengembangkan pemahaman, sedangkan mengembangkan aspek konsep, keterampilan dan emosi secara keseluruhan kurang mendapat perhatian.
BAB III
PENUTUP
Media pembelajaran memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan prestasi siswa dilihat dari pengertian media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Selain itu media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Manfaat media pembelajaran Secara umum media mempunyai kegunaan:
- Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis,
- Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indera,
- Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.
- Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori & kinestetiknya,
- Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.
Kesimpulan
Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Adapun tujuan dari media pembelajaran yaitu:
- Mempermudah proses belajar mengajar.
- Meningkatkan efisiensi belajar mengajar.
- Menjaga relevansi dengan tujuan belajar.
- Membantu konsentrasi Mahasiswa.
- Menurut Gagne: Komponen sumber belajar yang dapat merangsang siswa untuk belajar
- Menurut Briggs: Wahana fisik yang mengandung materi instruksional
Daftar Pustaka
https://dispendik.mojokertokab.go.id/artikel-pentingnya-pendidikan-bagi-masa-depan/
https://ejournal.upi.edu/index.php/jmee/article/download/21803/10719
Fazilah, S. N. C., & Shaffieâ, F. (2020). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Sukarelawan dalam menjalankan Aktiviti Kesukarelawanan: Satu Kajian Literatur (Factors Affecting Volunteer Motivation in Carrying Out Volunteer Activities: A Literature Review). Jurnal Pembangunan Sosial, 23, 25-38.
Marisya, A., & Sukma, E. (2020). Konsep model discovery learning pada pembelajaran tematik terpadu di sekolah dasar menurut pandangan para ahli. Jurnal Pendidikan Tambusai, 4(3), 2189-2198.
*) Penulis adalah tenaga pengajar di SMPN 15 Bandar Lampung
GIPHY App Key not set. Please check settings