PARIS – Karim Benzema menyatakan rasa simpatinya pada penduduk Palestina sekaligus mengutuk serangan Israel yang membabi buta dan mengakibatkan wanita dan anak-anak menjadi korban.
“Semua doa kami untuk penduduk Gaza yang sekali lagi jadi korban dari pengeboman yang tidak pandang bulu, Mereka yang tidak memandang wanita atau anak-anak,” tulis Benzema dalam akun X miliknya.
Komentar Benzema ini mengundang sentimen dari para pejabat Prancis. Prancis dalam konflik ini memang sudah menegaskan dukungannya kepada Isreal.
Pejabat Prancis menyebut Benzema teroris dan memminta agar gelar Ballon d’Or miliknya dicabut.
Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmain, menuding, Benzema punya hubungan dengan gerakan teroris Ikhwanul Muslimin (Muslim Brotherhood). Benzema merupakan muslim keturunan Aljazair.
“Benzema dikenal punya hubungan dengan Ikhwanul Muslimin,” ujar Darmain kepada CNews.
Tudingan Darmain kepada Benzema ini didukung oleh senator dari Bouches-du-Rhone, Valerie Boyer. Ia meminta status warga negara Prancis dan gelar Ballon d’Or Benzema dicabut.
Benzema meraih Ballon d’Or 2022. Penghargaan ini diadakan oleh media Prancis, France Football, untuk pesepakbola terbaik di dunia.
“Sanksi yang awalnya bersifat simbolis adalah pencabutan Ballon d’Or yang diraihnya. Terakhir, kita harus meminta pencabutan kewarganegaraannya,” kata Boyer dikutip dari Marca.
“Kami tidak dapat menerima bahwa orang berkewarganegaraan ganda Perancis, yang dikenal secara internasional, dapat mencemarkan dan bahkan mengkhianati negara kami dengan cara seperti ini.” (dtc)
GIPHY App Key not set. Please check settings