in

Pelaku Teror Bom Molotov Rumah Sekretaris PWNU Lampung Ditangkap, ini Penampakannya

pria diduga pelaku teror bom molotov rumah Sekertaris PNWU Lampung. (foto tribun kampung)

BANDAR LAMPUNG – Kepolisian daerah Lampung akhirnya berhasil menangkap salah satu pelaku pelempar bom molotov di rumah Sekretaris PWNU Lampung, Hidir Ibrahim. Pria itu diketahui berinisial ME.

Kebenaran penangkapan dikonfirmasi langsung oleh Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika, Rabu (31/1/2024).

“Polisi telah menangkap pelaku pelempar bom molotov. Nanti akan dilaksanakan konferensi pers. Tunggu saja,” kata Kapolda dikonfirmasi wartawan di GSG Mapolda Lampung.

Kapolda mengatakan, pelaku ME dibawa ke Mapolresta Bandar Lampung.

Diketahui, rumah Hidir Ibrahim di Jl. Raden Gunawan, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandarlampung sudah tiga kali diteror OTK. Terakhir, bom molotov meledak di tembok pagar rumah pada Minggu (24/12/2023), pukul 03.00 WIB.

Sebelumnya. bom molotov meledak di lampu atas tembok pagar rumah pada Sabtu (16/12/2023), pukul 02.55 WIB.

Pertama kali, kata Rita, tetangganya, sejumlah orang menyerang rumah pakai senjata tajam (sajam) spion mobil pada bulan April lalu.

Dari CCTV, pelaku bom molotov berboncengan naik sepeda motor pakai helm sehingga tak terlihat wajahnya, kata Ketua RT 02 Ahmad Rosadi.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Lampung Kombes Umi Fadilah Astutik mengatakan, polisi telah memeriksa empat saksi dalam kejadian tersebut.

“Kalau saksi yang telah dilakukan pemeriksaan ada 4 orang. Siapa saja, kami tidak bisa menyebutkan karena materi penyelidikan,” kata Umi.

Ia mengatakan, Satreskrim Polresta Bandar Lampung masih memeriksa beberapa orang yang mengetahui peristiwa tersebut.

Polisi juga sudah meminta pecahan botol dalam bom molotov tersebut.

“Saat ini juga Polresta Bandar Lampung juga terus melakukan perkembangan saksi yang diperiksa,” jelasnya.

Sementara Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Lampung Hidir Ibrahim berharap polisi segera menangkap pelaku.

“Jadi pada malam kejadian itu sekitar pukul 03.00 WIB saya bersama keluarga sedang tidur,” kata Hidir.

“Jadi orang yang tidak kenal itu terekam CCTV dan sengaja melemparkan bom molotov tersebut. Saya meminta polisi segera tangkap pelaku tersebut,” kata Hidir.

Heboh Percakapan Terkait Proyek

Setelah kejadian pelemparan molotov, kemudian muncul kehebohan percakapan kemarahan antara seseorang tak dikenal (OTK) dengan Ketua GP Ansor Lampung, H. Hidir Ibrahim soal pengelolaan dana Ansor dan proyek di Kanwil Kemenag Provinsi Lampung.

Kapolresta Bandar Lampung saat itu, Kombes Ino Harianto mengaku masih menyelidiki hubungan antara rekaman percakapan itu.

Dalam rekaman itu, seseorang yang belum diketahui itu memanggil Hidir Ibrahim dengan sebutan ‘abang’. Dan mereka tampaknya mempermasalahkan pengelolaan dana Ansor dan proyek di Kanwil Kemenag Provinsi Lampung.

“Kami masih analisia apakah satu rangkaian, apakah ada benang merahnya, tengah diselidiki,” kata Kapolresta, Minggu (24/12/2023).

Menurut Kapolresta, kasus ini agak sulit  karena minimnya saksi mata.

Dari percakapan yang beredar selama lima menit, seseorang tersebut berdebat soal posisinya dan menilai Hidir tidak tahu berterima kasih.

“Elu ini gak tahu terima kasih. Sampai kapanpun urusan elu ngak beres dengan gua. Gua urus terus,”  katanya.

Sementara suara yang diduga Hidir mengatakan, orang tersebut tak tahu diri.

Dibantahnya,”Kalo bukan gua, alangkah banyak yang numbur kerjaan elu. Elu ini gak pernah teri?@ kasih, sudah cepat jumawa, silau mata orang kaya baru.”

Dari percakapan lima menit itu, seseorang itu mengajak Hidir bertemu di luar rumah.

“Jangan cemen. Jangan jago kandang. Mereka pernah ke rumah Hidir yang disuguhi samurai, tapi seseorang tersebut tetap masuk rumah,” katanya.

“Ini bukan soal jagoan, tidak jagoan, tapi bagaimana manusia itu memanusiakan manusia. Elu ngambil gua bukan dari kotak sampah,” katanya lagi.(tbc)

 

Written by saf

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Intip Besaran Gaji PNS dan PPPK yang Dinaikkan 8 Persen oleh Pemerintah 

Tanah Longsor, Akses Krui – Liwa Sementara Ditutup