JAKARTA – Praktik perundungan bisa terjadi dimana saja. Bahkan di dunia kedokteran. Mirisnya, perundungan atau bully-ing di dunia ahli medis itu disebut sudah terjadi menahun. Menyebabkan kerugian fisik, mental dan bahkan finansial.
Hal itu diungkapkan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin seperti dilansir detikcom.
“Praktik perundungan ini baik untuk dokter umum, internship, maupun pendidikan dokter spesialis itu sudah terjadi berulang kali dan ini tidak hanya menyebabkan kerugian mental, tapi fisik dan juga finansial pada peserta didik,” ucap Menkes.
Menkes Budi mengatakan bahwa kondisi bullying yang terjadi umumnya di dunia pendidikan kedokteran spesialis ini seakan sudah menjadi tradisi. Banyak junior yang harus menjadi ‘asisten pribadi’ dari oknum senior nakal yang melakukan perundungan.
“Contoh yang paling saya sering dengar yang pertama kelompok di mana peserta didik dijadikan asisten pribadi bisa disuruh bayarin laundry, anterin laundry, nganterin anak, ambilin itu ini,” ucapnya.
“Selain itu saya juga menemukan peserta didik dijadikan pekerja pribadi nulis tugas, atau nulis jurnal, penelitian. Karena ada juniornya, padahal itu tugas kakak kelasnya,” tambahnya.
Lebih lanjut, Menkes Budi mengatakan bahwa aksi perundungan yang terjadi di dunia kedokteran ini kerap menjadi ‘kedok’ pembentukan karakter untuk dokter yang menjalani pendidikan.
“Perundungan ini biasanya digunakan dengan alasan bahwa kita harus membentuk karakter dokter-dokter mudanya. Saya setuju karakter dokter harus dibentuk, tapi kan bukan dengan kekerasan,” katanya.
“Yang harus dibentuk rasa empatinya, rasa empati pada pasien, cara berkomunikasi. Itu yang menurut saya penting,” pungkasnya.
Untuk memutus rantai praktik bullying di lingkungan kedokteran, Menkes Budi mengeluarkan Instruksi Menteri Kesehatan terkait pencegahan dan penanganan perundungan. Selain itu, Kementerian Kesehatan RI juga sudah menyediakan situs web dan hotline untuk pelaporan perundungan di lingkungan rumah sakit vertikal Kemenkes. (dtc)

GIPHY App Key not set. Please check settings