in

PKS dan PAN Lampung Sebut Pernyataan Parosil Provokatif dan Mengadu Domba, PBNU Angkat Bicara

LAMPUNG – Pernyataan Kader PDI Perjuangan Lampung, Parosil Mabsus soal Kader NU jangan pilih PKS dan PAN disesalkan Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Lampung, Ade Ibnu Utami.

Menurut Ade Ibnu, pernyataan mantan Bupati Lampung Barat (Lambar) itu provokatif, mengadu domba dan bukan sikap negarawan.

“Atas nama pribadi dan kader PKS sangat menyesalkan dan menyayangkan ungkapan adu domba yang disampaikan Parosil. Itu jelas bukan sikap negarawan dan harus ditolak,” kata Ade Ibnu dilansir pembaharuan.id.

Menurut Ade, Parosil yang mantan Bupati seyogyanya memberikan contoh baik kepada masyarakat.

“Ini jelas tidak baik. Tidaklah sosok pemimpin yang baik, yang suka mengadu domba masyarakatnya. Kami sangat menyesalkan,” ujarnya.

Untuk itu, kata Ade, pihaknya akan berkoordinasi dengan pengurus partai membahas lebih lanjut soal ini.

“Saya akan sampaikan ke Pengurus Partai, untuk membahas ini. Karena, ini sudah sikap mengadu domba,” tegasnya.

Sementara Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPW PAN Lampung, Joko Santoso juga menyatakan hal yang sama.

Menurutnya, sesama rekan partai, tidaklah saling menjatuhkan atau memojokan dalam bersikap. Baik, itu di forum resmi atau tidak resmi. Karena, penilaian terhadap partai politik itu, ada di masing-masing individu masyarakat.

“Biarlah masyarakat yang menilai, bagus tidaknya partai politik, bagus tidaknya sosok pemimpin. Tentu, secara pribadi dan mewakili Partai menyesalkan sikap dari Parosil,” ungkapnya.

Sebelumnya, beredar video eks Bupati Lampung Barat yang juga Ketua DPC PDIP Lampung Barat, Parosil Mabsus melarang sejumlah warga Nahdlatul Ulama (NU) untuk bergabung ke PAN dan PKS. Dia juga menyarankan untuk bergabung ke partai selain dua partai tersebut.

Dalam video berdurasi 2 menit 7 detik, Kamis (10/8/2023), awalnya Parosil mengungkapkan bahwa warga NU tersebar di mana-mana dan dapat berkontribusi dalam membesarkan NU.

“Yang namanya NU ini berada di mana-mana, sama dengan Pak Parosil. Pak Parosil hari ini adalah ketua DPC PDIP Lampung Barat. Mas Jafar juga Ketua (DPC) PKB Lampung Barat. Tapi kami berdua ini mempunyai niat yang sama, membesarkan Nahdlatul Ulama,” ujarnya, turut menyebut nama Ketua DPC PKB Lampung Barat Jafar Sodiq.

Kemudian Parosil tampak mengajak warga NU yang hadir untuk jangan ragu-ragu bergabung dengan partai politik mana saja.

“Mungkin hari ini ada di antara kalian yang ikut pendidikan ini mungkin di luar dari partai saya (PDIP) ataupun partai Mas Jafar (PKB). Mungkin ada di kuning, mungkin ada di hijau,” ujarnya, menyebutkan juga nama Ketua DPC PKB Lampung Barat, Jafar Sodiq.

Namun kemudian, di akhir video ia melarang audiens untuk bergabung ke PAN serta PKS. Menurut dia, dua partai tersebut memiliki pemahaman yang berbeda.

“Yang penting jangan masuk yang dua, karena yang dua ini berbeda pemahamannya dengan kita. Yang pertama itu Partai Amanat Nasional (PAN) karena itu organisasinya Muhammadiyah yang kedua PKS. Kalau yang lain monggo-monggo wae (silakan saja),” lanjut dia lagi disambut tepuk tangan oleh peserta yang hadir.

Orasi itu disampaikan dalam kegiatan Pendidikan Dasar Nahdlatul Ulama yang berlangsung di Lampung Barat. Tepatnya di Kecamatan Suoh pada Minggu (6/8/2023) lalu.

PBNU Angkat Bicara

Sementara, Ketua PBNU Prof Mukri mengatakan bahwa apa yang disampaikan dalam video itu tidaklah benar. Dia menjelaskan bahwa pengurus Nahdlatul Ulama tidak pernah melarang atau membatasi hak kadernya dalam berpolitik.

“Tidak benar itu, Nahdlatul Ulama tidak pernah melarang itu. Itu Ketua PAN juga buktinya silaturahmi ke NU, jadi silahkan warga NU menggunakan hak pilihnya, hari ini NU bukan hanya milik satu partai, NU ada di semua partai,” kata dia. (red)

Written by saf

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Buntut Absen di Rakerda, PDIP Lampung Bakal Sanksi Eva Dwiana

Mantan Kepala Bea Cukai dan Yusuf Barusman Ternyata Terlibat Bisnis Kursus Bahasa Asing