JEDDAH – Imbauan untuk tidak membawa barang berlebihan rupanya tak selalu dipatuhi jemaah haji. Entah karena tidak tahu atau memang sengaja ‘ngeyel’, masih saja ada yang coba-coba membawa barang berlebihan.
Akibatnya, banyak yang harus meninggalkan barang yang dibawanya di Bandara King Abdul Azis Jeddah, Arab Saudi.
Sebelumnya, jamaah haji diingatkan tentang aturan maskapai penerbangan yang mengharuskan bobot koper bagasi maksimal 32 kg, koper kabin 700 kg, dan satu tas tenteng untuk paspor. Namun, sebagian jamaah haji ternyata masih membawa beragam tas tenteng lain.
Barang yang terlanjur dibeli mahal dengan menyisihkan uang riyal tersebut harus ditinggalkan begitu saja di Bandara Jeddah. Umumnya barang-barang itu sedianya untuk oleh-oleh haji di Tanah Air.
Ada beragam sajadah kecil dan besar yang diperkirakan per satuannya seharga 10 Saudi Arabia Riyal (SAR), ada mainan anak-anak, makanan, tas tenteng, baju gamis, jilbab, pasmina, sorban, air zamzam dalam jumlah 5 literan maupun botol kecil-kecil, tempat minum/gembes berisi air zamzam yang berukuran sekitar 2 literan, kain batik, bahkan ada rice cooker.
Barang-barang yang ditinggalkan jamaah haji di Paviliun Bandara Jeddah tersebut dikumpulkan oleh petugas Perlindungan Jamaah Haji (Linjam) untuk bahan pelaporan kepada Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Haryanto.
“Barang-barang ini masih kami kumpulkan untuk dijadikan bahan pelaporan. Nantinya akan dihibahkan atau diapakan, menunggu petunjuk dari Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH),” kata Haryanto kepada Media Center Haji dilansir nu.or.id.
“Tidak diperkenankan membawa tas lain selain tas berisi paspor dan koper kabin dari Kemenag RI. Membawa makanan dan minuman masih boleh untuk dimakan di ruang tunggu sebelum masuk ke dalam pesawat,” kata Petugas Operasional Haji Saudia Airlines Ardi Cipta.
Maklum, jadwal penerbangan sehari kemarin cukup padat. Mulai pukul 00.00 tanggal 3 Juli 2023 sampai pukul 05.00 pagi 4 Juli 2023, ada 59 penerbangan dari berbagai belahan dunia. Sedangkan jumlah Plaza Bandara Jeddah hanya sekitar 15 unit. Suasana Bandara Jeddah pun penuh jamaah haji yang hendak pulang ke negara masing-masing.
Tak semua jamaah mendapat kesempatan menata kembali barang bawaan di Paviliun Bandara Jeddah, sebagaimana jamaah haji dari embarkasi Surabaya. Mereka langsung didorong oleh Wukalla (Petugas Arab Saudi yang melayani jamaah haji) ke dalam terminal untuk langsung menjalani pemeriksaan di loket imigrasi. Tentu saja petugas Indonesia sudah tidak bisa mendampinginya.
Di dalam terminal pun dilakukan sweeping barang bawaan dan harus meninggalkan barang bawaan berlebih tersebut di depan mesin Xray.
Kepala Daker Bandara kembali mengingatkan jamaah haji untuk tidak membawa barang bawaan berlebih sejak dari hotel. Terutama yang masih menunggu jadwal kepulangan. Sebab, hari pertama kepulangan masih banyak jamaah haji yang kurang mematuhi aturan barang bawaan.
Terkait kursi roda jamaah haji yang dibawa dari Tanah Air, kata Haryanto, ada kewajiban untuk pelapisan atau pembungkusan kembali (wrapping) dengan biaya 35 SAR. (nuo)

GIPHY App Key not set. Please check settings