LAMPUNG – Kenaikan harga tiket penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni-Merak dirasa semakin memberatkan. Biaya yang bertambah mahal dinilai tak sepadan dengan pelayanan yang cuma begitu-begitu saja.
“Kenaikan begini bikin ‘nyesek’. Kemaren masih 400 ribuan, sekarang sudah mau 500 ribuan. Pelayanan ya begini-begini aja. Apanya yang berubah. Sama aja. Cuma bikin susah,” kata Widi, pengendara asal Metro, Jumat (4/8/2023).
Tapi sebagai masyarakat kecil, Widi hanya bisa pasrah. “Itu kan keputusan pemerintah. Kita ini bisa apa. Ya pasrah aja. Berharap aja pemerintah berikutnya bisa lebih peka dengan kondisi masyarakat. Khususnya masyarakat susah, kayak kita-kita ini,” katanya.
Sebab, kata Widi, kenaikan biaya tranportasi, salah satunya kapal, akan memicu kenaikan harga-harga yang lainnya.
“Rembetannya tambah panjang. Lihat aja bentar lagi. Semua barang bakal naik lagi. Sementara uang masuk tambah sulit. Ampun dah,” gerutunya.
Senada, Ujang Hermawan juga mengatakan hal yang sama soal kenaikan harga tiket penyeberangan tersebut.
Pria asal Bandung ini mengaku belum mengetahui kenaikan harga tiket penyeberangan kapal tersebut.
“Saya dari Bandung. Ya saya merasa keberatan. Kalau bisa normal lagi. Belum tau kalau harga tiketnya udah naik, karena saya tadi belinya di agen,” kata Ujang.
Diketahui, tiket penyeberangan kapal di perlintasan Pelabuhan Bakauheni-Merak resmi naik pada, Kamis (3/8/2023).
Adapun besaran kenaikan tiket penyeberangan kapal di perlintasan Pelabuhan Bakauheni-Merak di dermaga reguler sebesar 5,26 persen.
Sedangkan untuk di dermaga eksekutif, kenaikan tiket penyeberangan kapal di perlintasan Pelabuhan Bakauheni-Merak sekitar 4 persen. (tbc)

GIPHY App Key not set. Please check settings