Teror Penghuni Kamar Terlarang

CINTA TERLARANG SANTI

Santi sesungguhnya mengetahui jika Andre sudah memiliki isteri dan anak. Namun rasa cintanya yang besar membuat ia gelap mata. Bahkan, ia rela memberikan ‘kehormatannya’ pada lelaki tersebut usai perayaan ulang tahunnya yang ke-23.

Setelah itu, seks seperti jadi menu wajib ketika mereka bertemu. Di hotel, di kamar kos, bahkan dilakukan saat bermesraan di dalam mobil. (Santi adalah mahasiswi yang datang dari kabupaten. Selama kuliah ia tinggal di rumah kos)

Dan sesuatu yang dikhawatirkan akhirnya terjadi dalam hubungan terlarang itu.

Santi begitu panik ketika mengetahui dirinya positif hamil. Bagaimana ia akan mengatakan itu pada orangtuanya di kampung. Tak mungkin ia pulang  menggendong bayi dengan status tanpa suami.

Santi lalu mengejar Andre. Menuntut tanggungjawabnya.

Dan seperti juga Santi, Andre ketakutan mendengar kabar Santi hamil.

Ia tak siap jika harus menikahinya. Bukan mutlak pada isterinya, namun ketakutan akan power mertuanya yang merupakan orang terpandang di kota B.

Andre merupakan pemuda miskin. Dan karena bantuan isteri dan mertuanya lah ia bisa menamatkan kuliah dan hidup sukses dengan pekerjaan mapan.

Ia sangat takut kehilangan segalanya jika harus bercerai dengan isterinya. Kehilangan keluarga, anak, pekerjaan dan rasa hormat.

Maka ketika Santi terus mendesak untuk dinikahi, ia lalu nekat menghabisi wanita itu.
Santi dicekik sampai mati usai keduanya menuntaskan birahinya di kamar hotel.

Setelah dipastikan mati, jenazah Santi kemudian dimasukkan ke dalam lemari. Terbungkus oleh selimut.

*

Cerita tentang Santi di masa hidupnya itu didapatkan Tika dari penuturan Abah Oyot. Sepupu kakeknya itu tampaknya pernah berbicara dengan Santi, entah dengan cara apa.

“Kamu gak perlu tahu bagaimana abah bisa tahu ceritanya. Yang pasti, yang harus kamu ingat, jangan sembarangan menyerahkan kehormatan pada laki-laki. Itu dilarang  Tuhan. Dosa besar jika kita melakukannya. Lakukanlah setelah menikah,” pesannya.

‘Terus, yang pria beristeri itu bagaimana bah? Apakah ditangkap polisi?” kata Tika.

“Abah gak nanya itu sama dia. Udah lah, yang penting dia gak akan ganggu kamu lagi,” pungkasnya. (ilo)